Filosofi MU Itu Main Menyerang dan Menghibur, Jangan Diubah-ubah


Manchester United punya filosofi permainan yang sudah ada dan harus terus dijaga. Siapapun pelatih yang datang jangan coba-coba mengubahnya.

David Moyes, Louis van Gaal dan Jose Mourinho semuanya gagal membawa Manchester United menjadi klub yang disegani di Inggris. Sepeninggal Sir Alex Ferguson, The Red Devils hanya bisa jadi pesaing juara, tanpa pernah bisa lagi menjadi kampiun.

Mourinho, yang terakhir menjadi manajer tetap MU, malah mengubah klub tersukses di Inggris itu menjadi tim yang main bertahan. Ini disebut Gary Neville sebuah kesalahan besar karena bertentangan dengan filosofi The Red Devils.

"Di Manchester United, Anda harus bermain cepat, sepakbola menyerang dengan cara yang menghibur. Anda juga harus membawa pemain muda menembus (tim utama) dan memberikan mereka kepercayaan. Anda juga harus menang," kata Neville.

"Untuk yang ketiga, jujur, kadang harus dilakukan dalam siklus. Menang menjadi hasil ketika dua poin pertama berjalan. Yang ketiga tak selalu berjalan. Anda bisa saja melewati tahun demi tahun tanpa memenangi trofi," lanjutnya dikutip dari Mirror.

Situasi di MU kini berubah setelah Ole Gunnar Solskjaer ditunjuk sebagai manajer interim. Setan Merah kembali tampil ofensif, gol-gol terus dilesakkan, suasana ruang ganti pemain juga kondusif.

Tak ada lagi yang boleh masuk ke lapangan latihan MU dan klub, dan membentuk sendiri filosofi yang diinginkan."

"Urusan itu sudah selesai. Filosofi Manchester United sangat dalam dan berarti bagi klub, seperti (filosofi) Barcelona atau Ajax," tambah dia.
Bolapelangi.tk  Bolapelangi 

Untuk Pendaftaran Bolapelangi (Klik Disini)


Post a Comment

0 Comments